Tim Van Damme Inspired by Tim Vand Damme

Pages

Labels

Followers

I'm curious about..

About me

My photo
insomnia transient dan hypersomnia di waktu lain

Blog

Saturday, August 14, 2010

Fitur Wajib Nasional

0 comments
Sejauh yang saya tahu, "What's on your mind?" artinya "apa yg sdang anda pkirkan?". Tapi, kadang ada orang mnulis apa yg sdg dkerjakannya atau sdang brda dmna dia, misal "lagi be'ol nih!"..nah, apakah orang ini sdg membayangkan dirinya lagi be'ol? Khayalan yg indah! Atau, "lagi di mal nih!"..mgkin beliau sseorang yg tdk prnah msuk mal, jdi hanya bisa mmikirkan dirinya ada di sna. Tapi yah, begitulah..kadang kebenaran adalah mayoritas, maka, menyimpangnya "apa yg anda pikirkan?" menjadi "apa yg anda lakukan?" sah-sah saja, seperti Aqua yg bisa berarti JS, Olympus, Aguaria, dsb.

WOYM? ini tidak mungkin digunakan banyak orang kalau tidak besar manfaatnya, baik itu dari segi Penulis dan Pembacanya. Berikut beberapa contoh WOYM yg bisa sy kmukakan.

Dari segi pembaca:
1. Buat yg punya pacar atau lagi PDKT, kita bisa tahu apa yg lagi dkerjakan oleh si do'i. Ya kita bisa jadi semacam Stalker, pengintai. Dan ini bisa dijadikan keuntungan tersendiri buat ngegombal. Misal;
cowo: tadi pagi pasti kamu sarapannya roti isi keju brbntuk hati?
cewe: ih..kok kamu tahu sih?
cowo: soalnya aku punya iktan batin sma kamu
cewe: aah..so sweet! (padahal kamu tlis di status kamu dn dia bca, goblok!)

2. Buat yg punya bisnis, kita bsa dpt info pasar yg potensial. Berikut contohnya
penulis: huuft..laper nih, mana BONYOK lgi kluar kota, Pembokat mudik, Satpam Cuti, sndiri dh d rumah!
pembaca (penjual nasi goreng): oh..si ini lgi laper nih, rmhx kan di ujung gang sana..mangkal d sna ah!
Pembaca II (rampok): wah..ada klien, entar malam bru gua satronin.

3. Buat yang punya ide busuk, WOYM? bsa jdi bhan prtmbangan utk mnghcurkan ssuatu. Untuk yg ini, sy ga' bsa ngasih contoh, tkut dicekal, dn tkut disalahpahami.

Dari segi penulis:
1. Bisa memberitahu dunia sbrapa gaulnya kita. Contoh: "waduh bingung milih antara ke bioskop 3D, karokean, atau Trans Studio?", atau "sial..jaringan di cafe ini jelek banget, padahal kelasnya eksekutif, tau gini mending ikutan temen2 ke Pizza". Untuk cntoh kdua, sekilas Penulis trlhat mncba mengekspresikan kekecewaany, tpi sbnarnya ada mksud lain, mnnjukkan sbrapa gaulx dia.

2. Memamerkan kekayaan. Contoh "lagi di Amrik, pengen beli color Calvin Klein". Tapi entah dlu tman sya brmaksud pamer kekayaan atau apa? Dia nulis di tas sekolahnya dngan memakai tipeks begini "asli Amrik lho!".....????

3. Berbagi pengetahuan. Misalnya posting link berita atau gosip di statusnya.

4. Memberitahu sberapa alay-nya dia. Ga' penting apa isi tulisannya, yg pnting hurufnya, "5 9a tW m35t1 6mn4!" (baca: lima sembilan-a tau m-tiga lima t-satu enam-m-n-empat!)

5. Menunjukkan status hbungan, msh jomblo, sdh punya pacar, lgi marahan, atau lg mesra. Contoh: "kemana2 sndiri, nasib jdi jomblo", "i love u so much caiank kuhh!", "aquw cebell cma kamuwh". Haaa..

*nah, banyak kan? Banyak kan? Banyak kan? Msh bnyk contoh lain. Slhkan tman2 cri sndiri, atau bca sjarah WOYM? yg tlah anda tlis, mgkin anda akan mnemukan diri anda! Tpi, jgn cari di WOYM? saya, anda mgkin tdk akan mnemukan ssuatu yg penting!

Dan, satu hal yg aneh, bbrapa org mnganggap WOYM? ini sprti form wajib utk diisi, bahkan jika mreka tdk tahu mw nulis apa lagi, mrka cm nulis "ga' tau mau tulis apa?"..yaaah, kalo ga' tau mau tulis apa ya mending ga' usah di isi! (maaf, pagi ini sy sdikit emosional)
Ok, have a nice WOYM? and don't be too serious! Cao!
Read more

Saturday, July 17, 2010

Relay

0 comments
Alay, siapa ga’ kenal Alay? Alay adalah mantan vokalis band Peterpan yang terlibat kasus video porno. Oh..maaf! Itu Ariel. Jauh banget ya nyambungnya!? Namanya juga plesetan, kan, jatuhnya bisa jauh, apalagi kalo keplesetnya sambil pake sepatu roda.

Saya yakin, teman2 semua pasti sudah familiar dengan istilah Alay, atau mungkin, sudah familiar sama beberapa orang yang telah mendapatkan predikat Alay ini. Ya memang, akhir-akhir ini istilah Alay semakin muncul ke permukaan bumi, sampai-sampai orang jadi lupa dengan kasus Century, itu lho..Century toko obat. Oh maaf salah lagi, Bank Century maksudnya. Saya jadi curiga, jangan-jangan fenomena Alay ini adalah salah satu pengalihan isu terhadap kasus bank Century yang sengaja dirangcang oleh pihak tertentu agar kasus tersebut tetap terbengkalai (analisis yang tajam dari seorang pemuda!).

Penasaran dengan fenomena Alay ini, dan berangkat dari kecurigaan saya di atas, maka darah intelektual saya tertantang untuk mencari tahu lebih jauh tentang Alay ini, dan saya yakin, banyak diantara teman2 yang juga merasakan hal demikian. Lalu, saya iseng2 browsing di internet, dan menemukan begitu banyak tulisan2 tentang Alay di blog2 dan utamanya di Kaskus. Dari tulisan yang banyak tersebut, saya menemukan beberapa hal yang bisa saya jadikan kesimpulan dan beberapa kesamaan dari beberapa tulisan tersebut.

Alay, katanya adalah singkatan dari Anak Layangan, yang awalnya saya pikir Layangan ini adalah nama sebuah tempat dimana anak2 mudanya berada pada kondisi pergaulan yang norak abis menurut orang yg tidak norak, dimana orang yg tidak norak ini menganggap diri mereka tidak norak berdasarkan penilaian mereka terhadap diri mereka sendiri, sampai2 setiap hal kampungan dan norak disebut Alay. Ternyata eh ternyata, Anak Layangan yang dimaksud adalah anak-anak yang suka main layangan di panasan, sampe berjam2, sehingga kulit mereka hitam, rambut merah terbakar, dan nampak sangat tidak memiliki nilai estetika (keindahan), apalagi kalau abis ngejar layangan putus. Mengetahui hal ini, kenangan masa kecil saya terusik, pasalnya, waktu masih bocah saya juga sering main layangan sama teman2, jadi, apakah saya ini Anak Layangan? Dan bukan anak bapak mamak saya? Saya bingung! Secara pribadi, saya kurang setuju hal2 kampungan dan norak tersebut disebut Alay, karena dulu sewaktu masih jadi anak layangan, diantara teman2, saya ini dikenal paling gaul dan keren (atau mungkin itu diantara para Alay saja?). Dan saya pikir, bukan cuma anak2 kok yg suka main layangan, bapak2 juga ada, jadi saya rasa, harus ada juga istilah “Balay”, Bapak Layangan. Sebagai generasi muda, hendaknya kita jangan jatuh ke dalam sebuah fallacy, seperti overgeneralism, yang menganggap semua anak layangan itu kampungan, karena tidak semua anak yang suka main layangan itu kampungan, contohnya saya. Jadi saya harap, para dedengkot pergaulan anak muda, atau pencipta trademark2 istilah anak muda, bisa menemukan istilah yang lebih tepat, semisal “Bohay”, Bocah Layangan (geblek, sama aja! Tapi setidaknya, itu terdengar lebih seksi, bo'!).

Oh iya, dari sekian banyak tulisan tentang Alay itu, rata-rata mengambil nada dasar yang sama dalam esensi tulisannya, yaitu kebencian terhadap kaum Alay dan memaki-maki mereka. Ooh..how come? Ya gitu deh, kaum non-Alay yang rata-rata berasal dari kalangan anak muda gaul, menganggap Alay itu seperti virus penyakit yang lebih rendah dari virus kusta, dan tidak lebih keren dari virus HIV. Orang yang kena HIV aja masih lebih dianggap spesial dan sering ada konser2 musik buat mereka, ada hari besarnya pula. Kaum Alay, mana ada? Jadi, secara tidak langsung, masih lebih keren kena HIV daripada dapat predikat Alay.

Seperti sudah saya kemukakan di atas, predikat Alay adalah sebuah julukan yang diberikan kepada orang atau hal2 yang berbau kampungan atau norak atau dsb atau dst. Golongan Alay ini, ga’ mesti orang2 yang berasal dari kampung atau daerah pegunungan atau daerah pedalaman. Karena jika mengutip kalimat dari baju Joger teman saya, “sesuatu yang berbau kambing belum tentu harus kambing”. Kemudian, agar seseorang bisa dikatakan Alay, minimal do’i harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut ini:

Yang pertama, kalau nulis SMS atau pesan2 di jejaring sosial atau media komunikasi elektronik lainnya, hurufnya suka aneh2, kadang besar kecil-besar kecil, kadang campur aduk antara huruf-angka-tanda baca, dan ada yang suka merusak tatanan baku dari kata-kata yang sudah ada, misalnya dengan menambah huruf yg ga’ perlu atau mengganti konsonan. Untuk tulisan2 macam ini, contohnya banyak di jejaring sosial. Dan disini, saya mencoba untuk mulai beropini. Untuk Alay tipe ini, saya menyebutnya “Alay Karena Mutlak Pilihan”. Maksudnya gini, mereka bisa saja memilih untuk tidak menggunakan tulisan-tulisan aneh macam itu, namun pada kenyataannya, mereka malah lebih memilih untuk jadi Alay. Padahal sebenarnya mereka bisa lebih mudah dalam mengetik, dan memudahkan orang2 yang membaca tulisannya. Atau saya curiga, keybord atau keypad yang mereka gunakan formatnya sudah dirancang untuk menghasilkan tulisan yang Alay!? Konon sejarahnya, tulisan alay ini sebenarnya dulu adalah bahasa kode yang digunakan untuk berkomunikasi diantara agen rahasia CIA. Tapi suatu ketika, salah seorang agen teledor dengan tidak sengaja mengirimi pacarnya SMS dengan menggunakan bahasa kode ini, sang pacar agen pun tertarik dengan model tulisan baru ini, do'i kemudian mulai mengirimi semua temannya dengan SMS menggunakan bahasa kode ini, dan dari situlah, awal mula munculnya tulisan Alay. Dan sumpah, ini saya ngarang abis! Nah, buat Alay tipe ini, saya juga kurang bersimpati sama mereka, alasannya, mereka seperti merampas hak kita untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas dan transparan, serta merampas waktu kita yang berharga hanya untuk berlama-lama menerjemahkan satu kata yang mereka tulis. Tapi saya kemudian berpikir, bego juga kita membuang2 waktu membaca tulisan mereka, kalau toh sebenarnya yang mereka tulis bukanlah pengumuman penting seperti ramalan siapa juara Piala Dunia 2014 mendatang atau kapan jatuhnya bulan Ramadhan. Jadi mending cuekin aja. Kecuali mereka mengirim SMS darurat seperti “AWAS!! Dibelakang kamu ada Michael Myers mau gorok leher kamu!!” dengan bahasa Alay yang sulit dimengerti, itu..baru kamu boleh protes, dengan catatan, kamu bisa menerjemahkan pesan tersebut sebelum Michael Myers nangkap kamu. Jadi, karena kita ga’ mungkin memaksa orang lain untuk menjadi apa yang kta mau, solusi sederhana yang bisa saya berikan hanyalah, mari kita bersama-sama berdoa agar teman-teman kita yang Alay ini, cepat sadar.

Yang kedua adalah, kalau masang nama di facebook terlampau menyimpang dari nama asli mereka, dan kadang ditambah dengan embel2 “luph, c’lalu ddenganmuwh, maniezt, caianknyah anu, caianknyah ini” dund laaen-laaen. Sampai2, kadang kita tidak tahu kalau mereka sebenarnya adalah teman kita dikelas, misalnya. Yang ini juga adalah Alay Karena Mutlak Pilihan, dan saya juga kurang bersimpati. Solusinya sama, mendoakan.

Kemudian, ada Alay karena berpenampilan norak atau katanya pake pakaian distro yang abal2. Ada juga karena tongkrongannya kurang eksekutif dan selera musik yang kurang tinggi kelasnya. Untuk Alay tipe ini, pada umunya adalah, saya menyebutnya “Alay Karena Pengaruh Keadaan”. Mungkin mereka sebenarnya ingin punya taraf pergaulan yang lebih bonafid, namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan mereka harus puas dengan ke-Alay-an mereka. Untuk Alay karena stelan pakaiannya misalnya, ada tulisan di Kaskus yang memberi contoh, Alay tipe ini sukanya pake baju yang ada tulisan-tulisan uniknya, misalnya “panitia hari kiamat”, atau pakenya baju distro yang abal2. Saya pikir, mungkin mereka sebenarnya pengen pake baju yang ada tulisan Christian Dior-nya, Giorgio Armani-nya, Calvin Klein-nya, atau baju branded lainnya, Cuma, ekonomi mereka ga’ mampu, karena pada umumnya, penghuni kelas Alay tipe ini, berasal dari kalangan yang kurang beruntung dengan kondisi ekonomi. Juga, untuk selera musik, karena berada pada konidisi yang mengharuskan mereka untuk selalu puas dengan apa yang nereka miliki, maka pilihan musik mereka juga ga’ perlu neko2, ga’ perlu macam2, ga’ perlu kudu nyari referensi dulu di majalah Rolling Stones, cukup yang ada di acara Inbox, Dahsyat, Mantap atau sejenisnya aja. Jadi, saya rasa kurang adil sebenarnya jika mereka dihakimi kejelekannya karena sesuatu yang tidak mampu mereka miliki, seperti dukungan finansial dari orang tua, pendidikan yang mahal, dan akses yang lebih luas. Solusi buat orang2 yang membenci Alay tipe ini adalah, mari mendoakan mereka agar mereka cepat jadi lebih kaya.

Pada akhirnya, saya cuma mau bilang, masalah kecil tentang Alay ini sebenarnya sama saja dengan masalah kecil lain yang mengharuskan kita semua punya perbedaan, entah itu perbedaan pandangan hidup, ras, strata sosial, kelompok, dan perbedaan2 lainnya, yang mestinya disikapi dengan bijak, tidak asal main tuduh-menuduh dan saling mengeleminasi keberadaan. Saya cuma berharap, kita sebagai generasi muda Indonesia, bisa saling menghargai dan tidak terlalu cepat dalam meghukumi benar-salahnya sesuatu, jangan kayak Front2 itulah, yang suka main grasak-grusuk dan mencekal seenaknya. Alay ini, cuma contoh kecil dari sekian banyak hal yang bisa membuat kita saling tidak bersimpati.

Sebagai tambahan, informan saya memperoleh kabar, bahwa isu Alay ini bisa jadi salah satu alat yang disusupkan pihak asing yang ingin menghancurkan Bangsa Indonesia dari dalam. Ya, kawan-kawan, Alay adalah, Isu kebangsaan terbesar bangsa kita saat ini!

Oke, segitu aja, soalnya saya sudah Alay, eh..salah lagi deng, capek maksudnya (jauh abis!).
Read more

Kali Ini Saja

0 comments
Kawan2ku, khususnya yang berjenis kelamin laki-laki, musim liburan yang lama ini tentu membuat kalian sedikit bosan, apalagi yg tidak memiliki kegiatan. Tentu, sebagai teman, kita juga pasti akan saling merindu, rindu berkumpul bersama, bercanda-mesra, dan banyak aktivitas lain yg bisa kita lakukan jika kita bersama, termasuk hal-hal yg sulit sekalipun, karena saya yakin, atau mungkin telah terpengaruh, oleh kartun Captain Tsubasa, yang bilang bahwa kita akan menjadi jauh lebih jago saat berjuang demi teman satu tim. Namun, bagi kalian para pria yg tidak memiliki disorientasi seksual, yang bisa bersikap jantan layaknya pria sejati, pasti akan bingung bagaimana cara mengungkapkan kerinduan kalian. Karena, kita bukanlah wanita yang bisa mengekspresikan perasaannya sesuka mereka, bukan pula pria lebay yang suka berbahasa Alien (alay). Kalian bingung?, saya juga!

Sungguh, selama liburan ini, rasa rindu ini telah menumpuk dalam rongga dada, dan jika tidak segera dikeluarkan, ada kemungkinan, akan berkomplikasi pada rusaknya Kotak Tertawa saya. Tidak ingin hal tersebut terjadi, maka saya berusaha mencari cara yang tepat untuk mengungkapkan perasaan saya ini. Semisal mengirim sms bernada seperti ini: "Hey..bro! Teman kalian yg sangat Macho ini, dan sangat cool ini, kangen banget ama kalian, kangen..kangen..kangen..sa
ya yang jantan ini pengen curhat sama kaliaaaan...! Kapan kita yang keren2 ini, akan pesta piyama lagiii! Dengan segala ke-Macho-anku ini, aku kangennnd banget!". Yah kira2 seperti itu. Tapi, sebagaimanapun banyaknya saya mengesankan kelaki-lakian saya, tetap saja, jatuhnya seperti Arnold Schwarzeneger baru belajar jadi banci. Maka, saya urungkan niat untuk mengirim sms tersebut, sebab saya tidak ingin, jika suatu hari kalian sangat ingin dibelai2, kalian akan mencari saya.

Akhirnya, saya hanya bisa berharap, pertemanan kita akan tetap abadi, meski mungkin kita ga' bisa ber-sms-an untuk sekedar nanya "udah makan blum?", "lagi ngapain?", dsb. Saya hanya ingin kalian tahu, kalian selalu berada dalam hati saya, meskipun saya ga' perhatian sama kalian. Dan semoga, kalian juga selalu mengingat saya sebagai teman kalian yang sangat Keren. Pada akhirnya, mungkin hanya ini ungkapan paling laki-laki yang bisa saya sampaikan, "Aku, Kangennnnndd bbhwanget sama kaliand! Mizz u All (kecup..kecup..kecup)!"
Read more

Kabar-kabaran Gembira-gembiraan

0 comments
Assalamualaikum, wahai kawan2ku snasib sperjuangan. Sbelum mmbaca pnjang lebar apa yg akn sy tliskan sbentar, pertama2, marilah kita pnjatkan puji syukur kpd Allah SWT, ats limpahan rahmatnya shgga kita msi brada di jalur (on line) utk sm2 mmbaca cttan teman kalian yg tercinta ini, mskipun mngkn cttan ini tdk layak posting dn hnya mmbuang2 wktu kawan2ku tercinta. Srta, tk lupa kta kirimkan shalawat ke haribaan Rasulullah SAW, sang revolusioner sejati yg tlah mmbawa kta dr lembah yg gelap gulita ke jalan yg terang benderang, dn dari ceruk kebiadaban mnuju bukit kberadaban yang hijau dn lapang.

Pda ksmpatan yg brbahagia ini, izinkanlah sy, sbgai penulis-penulisan ini, mnyampaikan bbrapa kbar gmbira kpda kawan2ku smua, dngan tdk brmaksud utk mnyombongkan ssuatu, tpi hnya ingin mmbagi hal utk sama2 kita syukuri, krn sbgai ssama mahluk Tuhan, kita patut bhagia melihat orang lain bahagia, serta krn slama liburan ini saya menjadi lebih produktif dalam melakukan hal2 tidak produktif, mk dripad trus mmbuang wktu, sy smpatkan, mmbuat hl tdk produktif lainnya. Baiklah, ini dia:

* Kmarin siang, splg dari Sholat Jumat, di dlam lorong, sy lewat di dpan dua cwek ABG . Llu ktika sy melintas, sy mndengar mreka berbisik2 "Afgan..Afgan". Dlm hati, sy cma bsa mmaklumi smbil tersenyum, :-)
Kemudian, saya teringat si Daya', remaja tanggung bertampang culun tetangga saya itu, yang tiap hari kerjanya bergaul dengan ayam ksayanganny, yg waktu kecil sring brseru "ale waow!..ale waow!" (sare bayao! sare bayao), oleh anak2 lorong, ternyata dia juga dipanggil Afgan. Jadi, saya tidak tahu, dikatai mirip Afgan itu sebenarnya pujian atau bukan.

*Kabar lain, Edo akhirnya mau mengembalikan Cafa kepada Kamila, yang otomatis membuat Ibu saya merasa sedikit lega, meski, sama2 kita
ketahui, setelah satu kebahagiaan kecil dalam sinetron, akan diikuti oleh seratus episode penuh tangis.

*Kemudian, tentang Tarif Dasar Listrik (TDL). Pemerintah kita, melalui PLN, akhirnya menaikkan TDL per tanggal 1 juli. Terlepas dari semua alasan pemerintah mengambil kebijakan ini, saya punya spekulasi sendiri. Mungkin pemerintah kita, telah memperoleh data baru hasil sensus terakhir ini, bahwa perekonomian rakyat Indonesia telah maju, dan angka kemiskinan telah mencapai nol. Jadi, bisa dibilang rakyat Indonesia sudah pada kaya, maka kenaikan TDL ga' bakal berpengaruh dengan keadaan ekonomi kita semua. Padahal, saya berfikir, sebenarnya kita bisa lebih kaya lagi dari kita yang sekarang, kalau TDL tidak naik. Semoga spekulasi saya ini benar, kalaupun tidak, mungkin pemerintah kita sedang mendoakan kita semua supaya jadi kaya.

* Saya juga baru saja mendapat kabar, bahwa keuntungan Pertamina semakin meningkat, menyusul semakin tingginya angka penjualan elpiji 3 kg. Belakangan saya ketahui, ternyata sebuah kelompok jihad, memborong semua elpiji tersebut untuk dikirim ke Palestina, sebagai bekal persenjataan, mengingat elpiji tersebut Murah, Meriah, dan bisa Meledakkan tank2 Israel.

* Besok adalah hari bahagia bagi sebagian warga lorong saya, karena akan ada hajatan, dimana hal ini cuma bisa berarti satu hal, makan enak yang gratis. Objek utama hajatan ini tidak lain dan tidak bukan adlh si Wawan, bocah laki2 yg sebentar lagi akan dikhitan. Wawan ini, sifatnya mirip dgn tokoh Elmira dalam kartun Tiny Toon, seorang bocah yg hobinya mmbuat binatang yang ada disekitarnya mnderita lahir batin. Namun, untungnya smakin kesini, sifat kebrutalan bocah ini semakin tumpul. Dulu, beberapa ekor ayam telah dibuat kawin paksa olehnya, ia juga smpat melakukan pengamatan tentang sifat aerodinamika dari struktur anatomi tubuh kucing, bhkan ayam milik shbatnya sndiri, si Daya', tdk mmiliki hak khusus untuk tidak disiksa. Hrapan saya sebagai penyanyang binatang dan mngkin sgenap warga binatang di lorong saya ini, agr stelah dikhitan, Wawan mnjadi smakin dewasa dan bisa mninggalkan sifat buruknya yg suka menyiksa binatang.

*Terakhir, kbar yg tidak klah pnting dn mnggembirakan adlh, akhirnya, sy bsa mraih IP 3, WAHAHAHA (tawa malu2)..bgi sbagian org, IP 3 mgkin bkan apa2, tapi bagi sy, ini adlh sebuah pncapaian luar biasa, akhirny usaha sy mmbuahkan hasil mmuaskan, stelah pda smester2 sbelumnya sy bgitu mndmbakannya (ya, dari sini, klian bs mnilai bgaimana bodhnya sy). Bgitu mngethui hasil ini, semua org bersorak gembira, pita2 brjatuhan dri atas, krangan bunga dkalungkan, dn sampanye pun disembar-semburkan, stelah sy sdar dari ekstase kgembiran ini, trnyta, d hdpan sy, TV sdg mnygkan pmbalap GP sdg mrayakn kmenangannya di podium. Tpi tk aplah, hal tsb ckup mwakilkan apa yg sy rsakan.

Llu, Sbg pnutup, sy akn mngutip bbrapa kalimat trkenal. "Petiklah hikmah dr sgla pristiwa yg trjadi" (Ajeng Kamaratih, Sergap), "Syukuri apa yg ada, hidup adlh anugerah" (D' Masiv), srta jk ada slah2 kta dn tdk brkenan "Sy mminta maaf kpd sluruh msyrakat Indonesia" (Cut Tari).

Have a nice news, and don't be too serious. Asta la Vista, baby (Arnold Schwarzeneger, Terminator)
Read more

About The Box

0 comments
Fiuhh….hampir saja! saya lupa kalo hari ini adalah hari jumat, dan sebagai pemuda muslim yang masih beriman dan lupa bahwa hari ini hari jumat, saya hampir tidak melaksanakan sholat jumat, dan sebagai pemuda muslim yang masih beriman dan lupa bahwa hari hari jumat dan hampir tidak melaksanakan sholat jumat, saya hampir mendapat dosa, dan sebagai…PLAK!!

Oke, sebagai pemuda yang masih sempat melaksanakan sholat jumat, maka saya sempatkan hadir di
mesjid siang ini, bukan di tempat biasa, karena saya lagi nginap di rumah teman. Lalu, sesuatu mengganggu pikiran saya, gangguan yang muncul setiap saya melihat benda itu, apalagi dengan tampilan yang tidak biasa seperti yang sering saya lihat di mesjid dekta rumah saya. Benda itu adalah, KOTAK AMAL, ya, sebuah kotak tempat orang memasukkan sumbangan untuk mesjid. Kalo ditempat saya, benda imut ini terbuat dari bahan kayu dan tertutup (ya iayalah tertutup, kalo terbuka gampang dicolong isinya), maksud saya, isi (uang) di dalamnya ga’ keliatan dari luar. Tapi dibeberapa tempat saya menemukan benda ini terbuat dari kaca, transparan, yang otomatis membuat kita bisa melihat kondisi (ke)uang(an) yang berada di dalam kotak tersebut. Dan secara tidak langsung bisa menimbulkan beberapa hal. Semisal begini:

Pertama, kita bisa tahu kadar kepelitan (meski kalo sudah menyumbang artinya tidak pelit) dan kedermawanan orang yang memberi sumbangan. Contoh, kalo seseorang memasukkan uang sejumlah limbi’ (limambilangngang atau kalau dirupiahkan senialai dengan Rp 500,-), Plung..orang yang melihat bisa saja berpikir “nih orang pelit banget, nyumbang cuma lima ratus perak”, yah mending kalo lima ratus perak, kalo cuma seratus, bisa-bisa orang yang melihat tidak lagi mengatai dia pelit, tapi malah mengalihkan uang sumbangan mesjidnya ke orang ini, saking kasiannya!. Dan, kalau ada orang yang memasukkan uang minimal sepuluh ribu, Plung…orang yang melihat mungkin saja akan berpikir, “wah, ini baru dermawan, baik hati dan rajin menyumbang!”, padahal, mungkin si penyumbang ini ga’ mau ada yang tahu berapa jumlah uang yang dia sumbangkan, karena menghindari yang namanya riya’, dan riya’ sodara-sodara, adalah dosa, jangan sampai niatnya pengen dapat pahala, malah dapat dosa. Dan lagi, syukur kalo dipuji, kalo dikatai sombong? Atau mungkin, masukin uangnya sambil pake topeng kali ya?

Padahal, meski ilmu agama saya sangat dangkal, saya yakin tidak ada ayat atau hadis yang menyebutkan berapa jumlah minimal atau seberapa besar uang yang harus kita sumbangkan ke mesjid, kasian orang yang mau menyumbang, yang mungkin uangnya pas-pasan tapi tetap ingin memberikan sumbangsihnya kepada mesjid tercinta, dan orang yang berusaha memberi sebanyak mungkin tapi tetap merasa rendah hati.

Kedua, jangan sampai, orang niatnya ke mesjid pengen beribadah, malah kerjaannya cuma melototin uang yang ada dalam kotak amal tersebut, yah kita semua taulah bagaimana uang bisa mempengaruhi kita, dari teman bisa jadi lawan, salah jadi benar, dan dari ga’ ada niat sama sekali, bisa menimbulkan godaan untuk berbuat jahat, karena jika mengacu pada apa yang selalu dinasehatkan oleh bang NAPI, kejahatan, bisa saja terjadi bukan hanya karena ada niat dari pelakunya, tapi karena ada godaan..(saya sedikit ragu apakah betul ini yang dikatakan bang NAPI)

Tapi, kalo saya pikir lagi (ternyata saya lumayan sering berpikir, hm..!), sebenarnya model kotak amal seperti ini ada bagusnya juga. Misalnya saja, kalo orang-orang melihat isi kotak amalnya sedikit banget, bisa jadi para jemaah mungkin akan tersentuh hatinya, “kasihan mesjid ini, jangan sampai tugas mulia mesjid ini untuk memperbaiki ahlak umat tersendat Cuma gara-gara kekurangan dana”, dan akhirnya mereka melakukan apa yang diperintahkan dalam Al-Quran, fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, dengan cara berlomba-lomba menyumbang buat mesjid. Tapi jika saya pikir lagi, jika memang model kotak amal dari kaca tersebut diniatkan seperti itu, kesannya, seperti mencoba mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan orang lain dan ayat Al-Quran, tapi kalau saya pikir lagi, dengan begitu, kan semakin banyak orang yang mendapat pahala…ah entahlah.

Dan….kalau saya pikir lagi, sebenarnya saya tidak usah terlalu memusingkan model kotak amal dari kaca tersebut, orang hari ini saya ga’ niat buat nyumbang juga! Hehe.. Mungkin ini cuma ketakutan berlebih dari saya, dan jujur saya tidak ingin menjudge apapun atau siapapun, karena saya hanya bertanya-tanya tentang apa yang ada dipikiran saya, itu saja.

Sekali lagi, ini hanya ketakutan dan interpretasi yang berlebih dari saya tentang satu hal kecil.
Read more

Freedomwords Design by Insight © 2009